Portofolioku "Malam Surabayaku"

Portofolioku "Malam Surabayaku"

Portofolioku "Siang Surabayaku"

Portofolioku "Siang Surabayaku"

Alhamdulilah,semoga Allah selalu memberi kami rejeki yang halal.Amin

Alhamdulilah,semoga Allah selalu memberi kami rejeki yang halal.Amin

Jumat, 11 Juli 2008

23 Kiat Hidup Bahagia (1)

1 Beriman Dan Beramal Shalih
Dengan Sebenarnya
Sarana yang paling agung yang merupakan sarana pokok dan dasar bagi
tergapainya hidup bahagia ialah : beriman dan beramal shalih. Allah Ég. ðQ « berrman:
"Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, 1 baik laki-laki maupun
perempuan, sedangkan ia beriman, maka sesungguhnya akan Kami
karuniakan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya
akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih
baik dari apa yang telah mereka lakukan." [An-Nahl: 97]
Kepada orang yang memadukan antara iman dan amal shalih, Allah úÍAªK memberitahukan dan menjanjikan kehidupan yang baik di dunia dan pahala yang
baik di dunia dan akhirat.
Sebabnya jelas. Karena, orang-orang yang beriman kepada Allah dengan
iman yang benar lagi membuahkan amal shalih yang mampu memperbaiki hati,
akhlak, urusan duniawi dan ukhrawi, mereka memiliki prinsip-prinsip mendasar
dalam menyambut datangnya kesenangan dan kegembiraan, ataupun datangnya
keguncangan, kegundahan dan kesedihan.
Mereka menyambut segala hal yang menyenangkan dan menggembirakan
dengan menerima, mensyukurinya dan mempergunakannya untuk seeuatu yang
bermanfaat. Jika mereka menggunakannya demikian, maka niscaya hal itu
1Ibnu Katsir, dalam Tafsirul Qur'anil Azhim, mengatakan:
man 'amila shalihan, wa huwa al-amalu-l-mutabi; li Kitabillahi Ta'ala wa sunnati
Nabiyyihi .
Maksudnya, yaitu amal (perbuatan) yang mengikuti kitab Allah dan Sunnah Nabi-Nya
.
1
1 Beriman Dan Beramal Shalih Dengan Sebenarnya
akan melahirkan nilai-nilai agung di balik kegembiraan karenanya, pendambaan
kelanggengan dan keberkahannya, dan keberharapan pahala seperti pahala yang
diperoleh para hamba yang bersyukur.
Nilai-nilai itu, dengan setumpuk buah dan keberkahannya, justru mengungguli
wujud kegembiraan-kegembiraan itu, yang itupun bagian dari buahnya.
Mereka hadapi cobaan, mara bahaya, kegundahan dan kesedihan dengan
melawan apa yang mungkin dilawannya, menepis sedikit apa yang mungkin
ditepis, dan bersabar terhadap apa yang harus terjadi tidak boleh tidak.
Dengan demikian, dibalik cobaan cobaan itu lahirlah nilai-nilai agung berupa
sikap melawan yang penuh arti, pengalaman dan kekuatan serta kesabaran dan
ketulusan untuk hanya berharap pahala Ilahi.
Dengan meletakkannya nilai-nilai agung itu di hati, kecillah di mata mereka
aneka cobaan berat. Sedangkan yang bersemayam di hati justeru kesenangan,
cita-cita mulia dan dambaan untuk menggapai karunia dan pahala dari Allah.
Dalam hadits shahih, Rasulullah Shallallahu âalaihi wa sallam menggambarkan
ini, beliau bersabda.
Artinya : Sunnguh mengagumkan perihal mukmin. Semua hal yang
dialaminya adalah baik. Jika ia mendapat hal yang menyenangkan,
ia bersyukur. Maka hal itu menjadi suatu kebaikan baginya. Jika ia
tertimpa hal yang menyakitkan, ia bersabar. Maka hal itu menjadi
suatu kebaikan baginya. Sifat itu tidak dimiliki siapapun kecuali oleh
seorang mu'min. 2
Rasulullah menerangkan bahwa keberuntungan, nilai kebaikan dan buah prilaku
mu'min berlipat ganda pada saat mengalami kesenangan ataupun cobaan. Oleh
sebab itu, bisa jadi anda jumpai dua orang yang sama-sama mengalami ujian
berupa keberuntungan dan bencana.
Namun, antara satu dan yang lain berbeda jauh dalam menghadapi ujian itu,
sesuai dengan kadar iman dan amal shalih yang ada pada diri masing-masing.
Orang yang beriman dan melakukan amal shalih menghadapi keberuntungan
dengan rasa syukur dan sikap prilaku yang membuktikan kesungguhan syukur
2Imam Ahmad bin Hanbal, Al-Fathur Rabbani Lil Tartibi Musnadil Imam Ahmadabni
Hanbal AS-Syaibani, Kitab Al-Qadar; Muslim, Shahih Muslim, Kitab Az-Zuhud Wa Ar-
Raqaiq.
2
1 Beriman Dan Beramal Shalih Dengan Sebenarnya
itu, dan menghadapi bencana dengan bersabar dan bersikap prilaku yang
membuktikan kesungguhan kesabaran itu.
Dengan demikian, hal itu dapat membuahkan di hatinya kesenangan
kegembiraan dan hilangnya kegundahan, kesedihan, kegelisahan, kesempitan
dada dan kesengsaraan hidup. Selanjutnya, kehidupan bahagia akan benar-benar
menjadi realita baginya di dunia ini.
Sedangkan yang lain menghadapi kesenangan hidup dengan kcongkakan,
kesombongan dan sikap melampui batas. Lalu, melencenglah moralnya.
Ia menyambut kesenangan hidup seperti halnya binatang yang menyambut
kesenangan dengan serakah dan rakus.
Seiring itu, hatinya tidak tenteram. Bahkan, hatinya bercerai berai oleh
berbagai hal. Hatinya bercerai-berai oleh kekhawatirannya terhadap sirnanya
segala kesenangan dan banyaknya benturan-benturan yang pada umumnya,
muncul sebagai dampaknya. Harinya bercerai berai tak menentu, karena memang
hasrat jiwa tidak mau berhenti pada suatu batas.
Bahkan, terus gandrung kepada keinginan-keinginan lain, yang kadangkala
dapat terwujud dan kadangkala tidak dapat terwujud. Andaikan di bayangkan
dapat terwujud, ia pun tetap gelisah oleh hal-hal tadi. Ia pun menyambut cobaan
yang sulit dengan rasa gelisah, keluh kesah, khawatir dan gusar.
Tidak usah anda bertanya tentang dampak buruk dari itu semua, yang
berupa kesengsaraan hidup, teridapnya penyakit jiwa maupun syaraf dan rasa
kekhawatiran bercampur ketakutan yang bisa jadi, pada gilirannya akan menyeret
ke kondisi yang paling buruk dan malapetaka yang paling mengerikan. Karena ia
tidak mempunyai harapan pada pahala Ilahi dan tidak memiliki kesabaran yang
mampu melipur hatinya dan meringankan beban yang dirasakannya.
Semua itu dapat dilihat melalui pengalaman.
Satu gambaran : Jika anda mengamati dan menilai keadaan orang pada
umumnya dengan barometer iman dan amal shaleh, maka anda akan melihat
perbedaan jauh antara orang mu'min yang berbuat sesuai tuntunan imannya
dan yang tidak demikian. Hal itu karena Islam sangat menganjurkan qana'ah
(menerima dengan penuh kerelaan) terhadap rezki dari Allah dan terhadap ragam
karunia dan kemurahanNya yang diberikanNya kepada para hambaNya.
Orang mu'min jika diuji dengan datangnya penyakit atau kefakiran atau
semacamnya âyang setiap orang bisa menjadi sasaran cobaan itu-, maka dengan
3
1 Beriman Dan Beramal Shalih Dengan Sebenarnya
iman dan jiwa qanaâah serta ridha terhadap apa yang diberikan Allah kepadanya,
anda dapati ia berhati sejuk dan bermata ceria, tidak menuntut sesuatu yang
tidak ditakdirkan untuknya. Di segi materi, ia memandang kepada yang lebih
rendah, tidak memandang kepada yang lebih atas. Bisa jadi, kegembiraan,
kesenangan dan ketentraman batinnya melebihi orang yang meraih semua
keinginan duniawi, jika orang itu tidak dikarunianya jiwa qanaah.
Kemudian, anda dapati orang yang tidak berbuat sesuai dengan tuntunan
iman, jik ia diuji dengan sedikit kefakiran saja, atau tidak diperolehnya keinginankeinginan
duniawinya, maka anda dapati ia sangat hancur dan sengsara.
Gambaran lain : Jika terjadi pada seseorang hal-hal yang menakutkan dan
ia tertimpa malapetaka dan bencana, maka orang yang benar imannya akan
anda dapati ia berhati teguh, berjiwa tenteram lagi tegar menangani dan
menyetir sesuatu yang menimpanya dengan pikiran, ucapan dan tindakan yang
dimampuinya. Ia kukuhkan jiwanya untuk menghadapi bencana yang menimpa
itu. Sikap semacam ini adalah sikap yang menentramkan dan mengukukuhkan
hati seseorang.
Sebaliknya, orang yang tidak memiliki iman, jika terjadi peristiwa-peristiwa
yang menakutkan, anda dapati ia guncang hatinya dalam menghadapinya, syarafsyaraf
tegang, dan pikirannya tercerai-berai.
Rasa kekhawatiran dan ketakutan merasuk jiwanya. Rasa ketakutan dari
ancaman luar dan seribu gejolak di dalam telah tertumpuk menyatu dalam
dirinya, yang tidak mungkin digambarkan.
Manusia semacam ini, jika tidak memiliki beberapa sarana terapi alami yang
hal itu membutuhkan latihan banyak, maka ketahanan dirinya akan luluh dan
syaraf-syarafnya pun akan tegang. Itu semua karena ia tidak memiliki iman yang
dapat membawanya untuk bersabar, terutama dalam situasi sulit dan kondisi
yang menyedihkan lagi mengguncang.
Orang baik dan orang jahat, orang mu'min dan orang kar adalah sama di sisi
keberanian yang diperoleh melalui upaya atau latihan dan sisi naluri (insting)
yang berfungsi melipur dan menurunkan volume rasa takut.
Akan tetapi, orang mu'min, dengan kekuatan imannya, kesabarannya, kepasrahan
dan kebersandarannya kepada Allah serta keberharapannya pada pahalaNya,
ia unggul dengan memiliki nilai-nilai lebih yang meningkatkan keberaniannya,
meringankan tekanan rasa takutnya dan membuatnya memandang kecil segala
4
1 Beriman Dan Beramal Shalih Dengan Sebenarnya
kesulitan yang dihadapinya Allah berrman.
Artinya : Jika kamu menderita kesakitan, sesungguhnya merekapun
menderita kesakitan (pula) sebagaimana apa yang kamu derita.
Sedangkan kamu mengharap dari Allah apa yang tidak mereka
harapkan. 3 [An-Nisaa : 104]
Para mu'min dianugrahi ma'unah (pertolongan), ma'iyyah (rasa kebersamaan)
dan madad (bantuan) Allah yang khusus, yang dapat menyirnakan segala
ketakutan. Allah úÍAªK berrman,
Artinya : Dan bersabarlah, sesungguhnya Allah bersama 4 orangorang
yang bersabar. [Al-Anfal : 46]
3Yaitu keberuntungan dengan memperoleh pahalaNya dan keselamatan dari siksaNya
(Taisiru-l-Mannan).
4Yakni : dengan mengaruniakan pertolongan, kemenangan dan dukunganNya (Taisiru-l-
Mannan).
5
2 Berperilaku Baik Melalui
Ucapan, Perbuatan Dan
Segala Bentuk Al-Ma'ruf

Diantara sarana untuk menghilangkan kegundahan, kesedihan dan kegelisahan
adalah:
Berprilaku baik kepada orang lain melalui ucapan, perbuatan dan
segala bentuk al-ma'ruf (kebajikan). Semua itu adalah kebaikan
untuk diri dan tindak kebajikan untuk orang lain. Lantaran kebajikan
itu dan sesuai dengan kadar kebajikan itu jua, Allah menangkis segala
kegundahan dan kesedihan, baik untuk orang yang berprilaku baik
atau untuk orang yang jahat.
Hanya saja, yang diperoleh orang mu'min lebih sempurna. Ia unggul karena
kebaikannya timbul dari keikhlasan dan keberharapan hanya pada pahala Allah.
Karena ia mengharapkan yang baik, maka Allah memudahkan baginya berprilaku
baik.
Dan, karena ikhlas dan hanya mengaharap pahala dari Allah, maka Allah
menangkis untuknya segala cobaan berat. Allah berrman.
Artinya : Tidak ada kebaikan pada kebanyakan pembicaraanpembicaraan
antara mereka, kecuali pembicaraan orang yang
menyuruh (manusia) bersedekah, atau melakukan kebajikan, atau
mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa
yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka
kelak Kami mengaruniakan kepadanya pahala yang besar. [An-
Nisaa : 114]
6
2 Berperilaku Baik Melalui Ucapan Dan Perbuatan
Allah úÍAª Kð é K AjJ.. menerangkan, bahwa itu semua adalah suatu kebaikan yang
timbul dari pelakunya. Sedangkan suatu kebaikan akan menghasilkan kebaikan
dan menangkis keburukan.
Dan bahwasanya orang mu'min yang hanya berharap pahala Allah akan
dianugrahi olehNya pahala yang agung. Termasuk pahala agung itu adalah
hilangnya kegundahan, kesedihan, keruwetan hati dan semacamnya.
7
3 Menyibukkan Diri Dengan
Melakukan Suatu Pekerjaan
Atau Mengkaji Suatu Ilmu
Yang Bermanfaat

Diantara sarana untuk menangkis kegelisahan yang ditimbulkan oleh ketegangan
saraf dan kekalutan hati karena beberapa hal yang mengeruhkan pikiran adalah :
Menyibukkan diri dengan melakukan suatu perkejaan atau mengkaji suatu ilmu
yang bermanfaat.
Hal ini dapat membuat hati melupakan kekalutan dengan melupakan halhal
yang mengguncangkannya itu. Bisa jadi ia, karenanya, dapat melupakan
beberapa penyebab yang telah membuatnya gundah dan sedih. Dengan demikian
jiwanya senang dan kesemangatannya tumbuh dan bertambah.
Sarana ini pun bagi mu'min dan selain mu'min adalah sama. Hanya saja, orang
mum'min berbeda dan unggul karena iman, keikhlasan dan keberharapannya
kepada pahala Ilahi melalui ilmu yang dipelajari dan diajarkannya dan melalui
perbuatan baik yang dikerjakannya. Jika perkerjaan itu berupa ibadah, maka ia
melakukannya dengan semestinya sebagai ibadah.
Jika pekerjaan itu berupa kesibukan kerja dalam urusan duniawi atau aktivitas
keseharian yang bersifat duniawi, maka ia sisipkan pada pekerjaan itu niat yang
benar dan tujuan agar pekerjaan itu menjadi penolong baginya untuk melakukan
ketaatan kepada Allah. Hal ini memiliki pengaruh yang efektif untuk menangkis
kegundahan, kesedihan dan kesusahan.
Berapa banyak orang yang terkena keguncangan dan kekalutan batin,
lalu terjangkiti berbagai penyakit. Ternyata terapinya yang manjur adalah
âmelupakan penyebab yang membuat jiwanya kalut dan guncang, dan
8
3 Menyibukkan Diri Dengan Sesuatu Yang Bermanfaat
menyibukkan diri dengan suatu pekerjaan dari berbagai tugasnya.
Seyogianya kesibukan yang ditanganinya itu adalah hal-hal yang disenangi dan
digandrungi jiwa. Karena, hal itu lebih mengacu untuk terwujudnya tujuan yang
bermanfaat itu. Wallahu A'lam.
9
4 Konsentrasi Untuk
Menghadapi Hari Ini

Diantara saran yang dapat menangkis kesedihan dan keguncangan hati adalah
terputusnya pikiran sepenuhnya untuk memberikan perhatian kepada pekerjaan
hari ini yang sedang dihadapinya dan menghentikan pikiran dari menoleh jauh
ke waktu mendatang dari kesedihan menengok masa lampau.
Karenanya, Rasulullah ÕÎ.ð éJÊ« éÊË@úÎ. berlindung kepada Allah dari al-hamm
(kegundahan) dan al-huzn (kesedihan) 1.
Al-huzn adalah kesedihan terhadap perkara-perkara yang telah lampau yang
tidak mungkin diputar ulang ataupun di ralat.
Sedangkan al-hamm: adalah kegundahan yang terjadi disebabkan oleh rasa
takut dan khawatir terhadap sesuatu yang mungkin terjadi di masa mendatang.
Jadi, hendaknya seorang hamba itu menjadi "putera harinya" yakni ; menjadi
manusia terbaik dalam menyongsong harinya yang sedang dihadapinya dan
sekaligus mampu mengkonsentrasikan keseriusan dan kesungguhannya untuk
memperbaiki hari dan detik yang sedang dihadapinya itu.
Karena, pemusatan hati untuk berbuat demikian akan menuntutnya
untuk mengoptimalkan pekerjaan, dan iapun dapat terhibur dengannya dari
kegundahan dan kesedihan.
Nabi ÕÎ.ð éJÊ« éÊË@úÎ. memanjatkan do'a atau mengajari umatnya untuk
mengamalkan suatu do'a, beliau menganjurkan seiring memohon dan mengharap
pertolongan dan karunia Allah- agar mereka serius dan sungguh-sungguh dalam
melakukan apa yang menjadi sebab terwujudnya harapannya itu dan menghindari
apa yang menjadi sebab terhalangnya. Karena, do'a itu bergandeng dengan
perbuatan.
Maka seorang hamba harus bersungguh-sungguh untuk meraih apa yang
1Yaitu dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim.
10
4 Konsentrasi Untuk Menghadapi Hari Ini
bermanfaat baginya dalam kehidupan religinya ataupun duniawinya dan
memohon kepada Allah keberhasilan maksud dan tujuannya, seiring memohon
pertolongan kepadaNya untuk itu, sebagaimana apa yang disabdakan oleh
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam,
Artinya : Berupaya keraslah untuk mencapai apa yang bermanfaat
bagimu dan mohonlah pertolongan kepada Allah serta janganlah
kamu lemah. Jika kamu tertimpa sesuatu, janganlah kamu berkata:
Andaikan aku berbuat demikian tentu akan terjadi
demikian dan demikian.
Akan tetapi katakanlah:
Allah telah mentaqdirkan (ini). Allah melakukan apa yang
dikehendakiNya.
Karena, kata "andaikan" membukakan pintu perbuatan syetan. 2
Dalam hadits ini, Rasulullah Shallallahu âalaihi wa sallam memadukan antara
dua hal. Yaitu antara perintah berupaya keras untuk mencapai hal-hal yang
bermanfaat dalam berbagai kondisi, seiring memohon pertolongan kepada Allah
serta tidak tunduk mengalah kepada sikap lemah, yang ia adalah sikap malas
yang membahayakan, dan antara sikap pasrah kepada Allah dalam hal-hal yang
telah lampau dan telah terjadi seiring meniti dengan mata hati terhadap qadha'
dan taqdir Allah.
Rasulullah Shallallahu âalaihi wa sallam membagi segala kejadian dua bagian
:
Bagian pertama : Adalah hal yang dimungkinkan seorang hamba berupaya
meraihnya atau meraih yang mungkin darinya, atau hal dimungkinkan ia
menangkisnya atau meringankannya. Disini seorang hamba harus memunculkan
daya upaya seiring memohon pertolongan kepada Allah, sesembahannya.
Sedangkan
Bagian kedua : Adalah hal yang tidak dimungkinkan ia melakukan itu semua.
Di sini seorang hamba harus tenang, ridha dan pasrah.
2Hadits Riwayat Muslim dalam shahihnya.
11
4 Konsentrasi Untuk Menghadapi Hari Ini
Tidak diragukan, bahwa berpedoman kepada prinsip ini dengan baik adalah
merupakan sarana menuju kesenangan hati dan hilangnya kegelisahan maupun
kegundahan.
12
5 Memperbanyak Dzikir Kepada
Allah

Diantara sarana yang paling besar untuk kelapangan hati ialah memperbanyak
berdzikir kepada Allah. Berdzikir ini memiliki pengaruh yang mengagumkan bagi
kelapangan dan ketentraman hati dan hilangnya kegelisahan dan kegundahan.
Allah berrman.
Artinya : Ingatlah, hanya dengan berdzikir kepada Allah, hati
menjadi tenteram. [Ar-Ra'd : 28]
Maka, berdizikir kepada Allah memiliki pengaruh yang agung untuk mewujudkan
maksud ini, oleh sebab keistimewaan dzikir itu sendiri dan oleh sebab
dianugrahkannya balasan dan pahala bagi seorang hamba lantaran dzikirnya itu.

6 Mensyukuri Berbagai Ni'mat
Allah

Begitu juga, menyebut-nyebut aneka ni'mat Allah yang zhahir maupun yang
bathin adalah diantara sarana menuju kelapangan dan ketentraman hati. Karena,
mengetahui dan menyebut-nyebut ni'mat itu menjadi salah satu sebab yang
dengan itu Allah menangkis kegelisahan dan kegundahan.
Seorang hamba dianjurkan untuk bersyukur. Syukur itu adalah tingkatan
yang paling tingggi dan paling luhur. Sampai-sampai sekalipun hamba itu dalam
keadaan mengalami derita kefakiran atau sakit ataupun cobaan lainnya, karena,
jika ni'mat-ni'mat Allah yang telah dikaruniakan kepadanya yang hal itu tidak
dapat dihitung- ia bandingkan dengan cobaan yang menimpanya, maka cobaan
itu bukanlah apa-apa dibanding ni'mat-ni'mat lain.
Bahkan jika Allah menguji seorang hamba dengan satu cobaan atau musibah,
lalu ia menunaikan kewajiban bersabar, ridha dan pasrah dalam mengarungi
cobaan itu, niscaya entenglah tekanan cobaan itu dan ringanlah bebannya.
Disamping itu, perenungan seorang hamba pada balasan dan pahala Ilahi
dibalik cobaan itu dan keberhambaannya kepada Allah dengan melaksanakan
kewajiban bersabar dan ridha, semua itu akan dapat mengubah hal yang pahit
menjadi manis. Dengan itu, manisnya pahala di balik cobaan itu justeru akan
membuatnya melupakan pahitnya bersabar karenanya.
14
7 Pandanglah Kebawah, Anda
Akan Melihat Besarnya Ni'mat
Allah

Di antara sarana yang paling bermanfaat dalam hal ini adalah menerapkan yang
dibimbingkan Nabi Shallallahu alaihi wa sallam. Di dalam hadits shahih, beliau
bersabda.
Artinya : Pandanglah orang yang lebih bawah darimu (dalam hal
materi), dan jangan kamu pandang orang yang lebih atas darimu.
Hal itu lebih cocok bagimu, agar kamu tidak merendahkan ni'mat
Allah yang dikaruniakanNya kepadamu.
Seorang hamba jika memusatkan perhatiannya pada ajaran nabawi yang agung
ini, maka ia akan melihat dirinya mengungguli orang banyak dalam hal
kesejahteraan dan rezki serta rentetan kenikmatan lain berkat kedua karunia
itu, meski ia dalam kondisi apapun.
Dengan itu sirnalah keguncangan, kegundahan dan keruwetannya, dan
bertambahlan kegembiraan dan kesukaannya terhadap ni'mat-ni'mat Allah, yang
ia dalam hal ini mengungguli orang-orang yang lain dibawahnya.
Setiap kali seorang hamba merenungi ni'mat-ni'mat Allah yang zhahir maupun
yang batin, baik itu dari sisi kehidupan religi maupun duniawinya, ia akan
melihat Allah Tuhannya telah mengarunianinya karunia yang banyak dan telah
menangkis untuknya berbagai keburukan.
Tidak diragukan, bahwa hal itu dapat menangkis kegundahan dan keruwetan,
disamping membuahkan kegembiraan dan kesukacitaan.
15
8 Melupakan Cobaan Yang Telah
Lampau

Diantara sarana penyebab lahirnya kegembiraan dan sirnanya berbagai
kegundahan dan keruwetan adalah berupaya keras menyingkirkan penyebab
kegundahan itu dan meraih berbagai sarana yang dapat membuahkan
kegembiraan.
Yaitu dengan melupakan cobaan-cobaan yang telah lampau yang tidak
mungkin diputar ulang, dan menyadari bahwa kekalutan hati dan memikirkan
hal itu adalah suatu tindakan sia-sia dan tidak dibenarkan oleh akal yang sehat,
dan bahwasanya memikirkan hal yang semacam itu adalah suatu kebohongan
dan kegilaan.
Jadi ia harus menekankan agar tidak memikirkan cobaan masa lalu itu.
Juga agar ia menekankan hatinya agar tidak gelisah atau guncang menghadapi
masa yang akan datang, yang dibayangkan akan menghadapi kemiskinan atau
kekhawatiran atau bayang-bayang masa depan buruk yang lain.
Hendaknya ia mengetahui, bahwa segala peristiwa dimasa mendatang, baik
itu keberuntungan atau keburukan, harapan baik atau derita, adalah tidak
dapat diketahui, dan bahwasanya itu semua di tangan Allah Yang Maha Perkasa
lagi Maha Bijaksana. Sedang ditangan hamba tiada lain adalah usaha meraih
keberuntungan dan menangkis keburukan di masa mendatang itu.
Disamping itu hendaknya seorang hamba mengetahui, jika ia memalingkan
pikirannya dari bayang-bayang kegelisahan masa depan dan bertawaqal kepada
Allah untuk membenahinya serta percaya penuh kepadaNya saat melakukan
itu semua, niscaya hatinya akan tenteram, kondisinya akan membaik dan akan
sirnalah kegundahan maupun keguncangannya itu.
16
9 Memohon Pembenahan Ilahi
Dalam Segala Urusan

Hal yang paling bermanfaat dalam meniti peristiwa di masa mendatang adalah
mengamalkan do'a yang diamalkan Nabi ÕÎ.ð éJÊ« éÊË@úÎ..
"Artinya : Ya Allah, Perbaikilah kehidupan religiku, yang ia adalah
benteng bagi segala urusanku. Perbaikai urusan duniawiku yang
padanya kehidupanku. Perbaikilah akhiratku, yang kepadanya
tempatku kembali. Jadikanlah hidup ini sebagai lahan uapayaku
menambah segala kebajikan, dan jadikanlah mati sebagai titik henti
bagiku dari segala keburukan." 1
Juga do'a beliau,
"Artinya : Ya Allah, hanya RahmatMu jualah yang kuharap.
Karenanya titipkan diriku pada diriku walaupun sekejap mata,
perbaikilah keadaanku seluruhnya Tiada Tuhan Yang Haq disembah
kecuali Engkau." 2
Jika bibir seorang hamba mengucapkan do'a ini yang mengandung kebaikan masa
depan bagi nilai religinya maupun urusan duniawinya- dengan hati yang memusat
dan niat yang benar, seiring berupaya merealisasikan hal itu dengan berbuat,
niscaya Allah akan mewujudkan apa yang ia panjatkan dalam do'anya dan yang
1Muslim, Shahih Muslim, Kitab Adz-Dzikr Wad-Du'a wat-Taubah wal Istighfar, bab At-
2HTaad'iatws wRuiwdazymatinASbyuarDri aMwau'dAmdeinlagawnasManinadSSyahrarhiiMh.alam Ya'mal.
Juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal dalam Musnadnya, Al-Fath Ar-
Rabbani Li Tartibi Musnad Al-Imam Ahmad bin Hanbal Asy-Syaibani, Kitab
Al-Adzkar Wad-Da'wat, bab Ma Yuqalu Fis-Shabah Wal Masa. Juga diriwayatkan oleh
Ibnu Hibban dan At-Thabrani, ia nyatakan sanadnya Hasan.

9 Memohon Pembenahan Ilahi Dalam Segala Urusan
ia harapkan serta yang ia upayakan itu menjadi realita, dan kegelisahannya pun
akan berubah menjadi kegembiraan dan kesukacitaan.

10 Memandang Ringan Segala
Cobaan

Diantara sarana yang paling bermanfaat untuk sirnanya keguncangan dan
kegundahan manakala seorang hamba tertimpa aneka bencana adalah hendaknya
ia berupaya memandang dan menjadikannya ringan.
Yaitu, dengan mengandaikan atau membayangkan kemungkinan yang lebih
buruk dari yang telah terjadi, dan ia kuatkan hatinya dalam menghadapinya. Jika
ia lakukan itu, hendaknya ia berupaya, sejauh kemungkinanm untuk meringankan
apa yang mungkin diringankan.
Maka, dengan penguatan hati dan upaya yang bermanfaat semacam ini akan
hilanglah kegelisahan dan kegundahannya, dan berganti menjadi upaya keras
untuk meraih berbagai hal yang bermanfaat dan menangkis berbagai madharat
yang menimpa hamba.
Lalu, jika ia terhampiri beberapa penyebab ketakutan, penyebab sakit, penyebab
kemiskinan dan ketaktercapainya aneka hal yang disenanginya, hendaklah
menghadapinya dengan tenang dan menguatkan hati dalam menanggung derita
cobaan akan meringankannya dan menghilangkan tekanannya. Terutama jika ia
menyibukkan dirinya untuk menangkis cobaan itu sebatas kemampuannya.
Dengan itu, menyatulah dalam dirinya tekad mengukuhkan batin seiring
berupaya yang bermanfaat, yang hal itu akan membuatnya tidak kalut oleh
berbagai musibah. Ia tekan dirinya agar memperbaharui kekuatannya untuk
melawan berbagai cobaan dan bencana, seiring bersandar dan percaya penuh
kepada Allah.
Tidak diragukan, bahwa upaya-upaya ini memiliki manfaat yang sangat agung
untuk terwujudnya suatu kegembiraan dan kelapangan dada, di samping ia pun
terus berharap pahala, baik didunia maupun di akhirat. Hal ini sudah dicoba
dan disaksikan keberhasilannya. Bukti-bukti keberhasilannya bagi mereka yang

10 Memandang Ringan Segala Cobaan
telah mecobanya banyak sekali.



Didownload dari http://www.vbaitullah.or.id

Tidak ada komentar: